CSS atau Cascading Stylesheet, pertama kali dikembangkan pada 1997 sebagai terobosan yang memungkinkan para pengembang web (web developers) untuk mengatur style (gaya tampilan) halaman-halaman web dengan cepat, mudah, dan efisien. Dalam hal ini, CSS dapat melakukan dukungan terhadap HTML dalam segi desainnya, karena konten atau isi sebuah web dapat secara tegas dipisahkan dari desainnya.
Pada prakteknya, CSS digunakan sebagai pengumpulan sebuah blok perintah yang sering dilakukan berulang-ulang sehingga dapat mempercepat proses desain web itu sendiri.

Perbedaan antara HTML dan CSS
Tag-tag HTML pada awalnya digunakan untuk mendefinisikan isi atau konten dari sebuah web. Tag HTML

, misalnya, digunakan untuk menyatakan paragrap,

untuk menyatakan heading, dan untuk menyatakan tabel. Sedangkan CSS lebih menitikberatkan pada bagaimana konten-konten tersebut ditampilkan oleh browser, termasuk bagaimana ukuran, jenis, warna, dan tata-letak tag-tag HTML tersebut terlihat.
Taruhlah, web kita mempunyai artikel yang terdiri dari 5 heading. Kelima heading tersebut ingin diberi warna hijau. Jika dituliskan dengan tag-tag HTML, kelima heading tersebut akan tampak seperti berikut:

Heading Satu



Heading Dua



Heading Tiga



Heading Empat



Heading Lima



Dengan CSS, kita tidak perlu menuliskan tag “” secara berulang-ulang. Kelima heading dengan warna hijau tersebut dapat dideklarasikan satu kali saja dengan CSS menjadi “h1 {color: green}”. Dengan demikian semua elemen HTML yang menggunakan tag “

” akan berwarna hijau.